Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ayo Buat Resolusi Finansial Awal Tahun!

Sebentar lagi, kita akan sama-sama menutup buku untuk menyambut tahun yang baru. Sudahkah kita menyiapkan apa saja yang akan kita ubah dalam rangka tahun baru tersebut? Sebagai cambuk untuk mewujudkan apa pun yang kita inginkan, membuat resolusi yang baik untuk tahun yang baru bisa jadi suatu kebutuhan. 

Dari hal yang kecil sampai hal yang besar dapat kita masukkan ke dalam daftar resolusi tahun baru. Mulai dari membeli gadget baru, menurunkan berat badan, sampai jalan-jalan ke luar negeri. Semua itu tentu saja lebih baik melewati suatu perencanaan yang matang terlebih dahulu. Terutama urusan finansial.

Ayo Buat Resolusi Finansial Awal Tahun!

Siapa yang tidak suka menyambut kedatangan tahun baru dengan kenaikan gaji yang besar? Hal tersebut tentu menjadi harapan setiap orang untuk kemapanan finansial ke depan. Namun, itu bukanlah satu-satunya cara untuk membuat arus keuangan kita tetap mengalir dengan baik. Jika memperbaiki situasi keuangan pada tahun yang akan datang adalah salah satu yang tercantum di dalam daftar resolusi kita, maka berikut adalah hal-hal yang dapat dipertimbangkan untuk mewujudkan resolusi finansial awal tahun kita:

Mengetahui titik awal finansial kita.

Jika pada periode sebelumnya kita telah memiliki suatu anggaran keuangan yang selalu kita perhatikan dengan baik dan selalu melakukan evaluasi atas anggaran yang kita buat tersebut, itu artinya kita telah memiliki bekal yang baik sebagai langkah awal di tahun yang akan datang. Namun jika kita termasuk orang yang tidak suka mencatat pemasukan, pengeluaran, dan mengevaluasinya, kita dapat memulainya dari awal  dengan meninjau uang yang masuk dan keluar dan memperbaiki pengeluaran. Jika pencatatan atas uang yang masuk dan keluar telah dilakukan, kita harus secara berkala untuk meninjau kondisi keuangan kita setidaknya tiga bulan sekali.

Mengevaluasi biaya terbesar yang dikeluarkan.

Bagi sebagian besar orang, biaya sewa atau cicilan rumah merupakan biaya terbesar yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Biaya yang cukup besar ini mungkin dapat kita evaluasi kembali. Mungkin kita dapat menimbang apakah tempat tinggal yang kita pilih dan kita tempati saat ini merupakan pilihan terbaik yang kita ambil. 

Jika telah mengevaluasi biaya yang besar tersebut dan pada hasilnya kita dapat memperbaiki atau mengurangi hal tersebut, bukan hal yang buruk untuk kita mulai mencari tempat tinggal yang baru atau mencoba untuk menegosiasikan harga sewa tempat tinggal kita.

Buat anggaran khusus untuk melindungi diri.

Selain pemeliharaan yang bersifat preventif, kita juga harus memikirkan untuk memelihara dan melindungi diri serta harta benda yang kita miliki dengan baik. Asuransi untuk hal-hal penting tersebut bisa menjadi daftar kebutuhan kita di tahun yang akan datang. 

Mungkin, penggunaan asuransi ini akan dianggap tidak begitu penting dan merepotkan, tetapi yakinilah bahwa suatu saat kita pasti akan membutuhkannya mengingat ketidakmampuan kita untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Pastikan semua yang kita perlukan sudah ter-cover dengan baik melalui asuransi.

Menyiapkan dana darurat untuk keperluan yang tidak terduga.

Meskipun langkah-langkah pencegahan kecacatan finansial telah kita upayakan dengan baik, hal tersebut bukan berarti kita tidak memerlukan hal yang satu ini. Seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya, kita tidak memiliki kemampuan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Maka itu, kebanyakan ahli finansial menyarankan untuk kita memiliki tiga sampai enam kali dari biaya reguler per bulan yang disimpan untuk kebutuhan keuangan yang tidak terduga. 

Mulai dari sekarang, baiknya kita mencari tahu apa yang sekiranya akan kita butuhkan di waktu darurat dan siapkan tabungan khusus untuk itu, persiapan seperti ini akan memberikan rasa aman secara finansial sehingga kita bisa tetap percaya diri dalam situasi apa pun.

Lunasi utang yang dimiliki.

Ini adalah hal yang jelas menjadi prioritas dalam resolusi finansial di tahun yang akan datang. Mengapa? Karena hal ini bisa menjadi beban pikiran sendiri terhadap diri kita. Tentang bagaimana membayar kuliah, bagaimana melunasi tagihan medis, bagaimana membayar tagihan kartu kredit, atau utang lain kepada kerabat dan sanak saudara. Untuk kehidupan finansial yang lebih baik dan ketenangan batin yang kita miliki, hal ini perlu cepat dilakukan.

Demikianlah beberapa resolusi finansial untuk awal tahun yang dapat kita lakukan dan prioritaskan agar mendapatkan kehidupan finansial yang jauh lebih baik ke depannya.


6 Tips Mudik Bareng dengan Mobil Pribadi

Kegiatan mudik bareng teman atau keluarga adalah salah satu hal yang identik dengan bulan Ramadan hingga hari raya Idul Fitri. Bahkan, tradisi pulang ke kampung halaman saat bulan puasa atau Lebaran ini hanya terjadi di Indonesia. 

Agar perjalanan mudik lancar dan aman, ada banyak hal yang harus kita perhatikan, mulai dari membeli tiket hingga mencocokannya dengan jadwal libur bersama. Tanpa persiapan yang matang, kita mungkin akan mengalami perjalanan mudik yang kurang menyenangkan atau malah batal mudik.

Terkait transportasi untuk mudik, pemudik memiliki beragam pilihan. Salah satu transportasi yang sering digunakan untuk perjalanan mudik adalah kendaraan pribadi. Di bawah ini tips untuk pemudik yang akan pergi mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi:

Memastikan Mobil dalam Kondisi Prima

Karena akan pergi dengan kendaraan pribadi seperti mobil, pastikan kondisinya prima. Bawa mobil ke bengkel sekitar satu atau dua minggu sebelum mudik untuk memastikan kondisinya baik. Jika ada yang rusak, segera perbaiki sebelum terlambat. Periksa juga bagian-bagian vital seperti kemudi, rem, ban, spion, dan lain sebagainya. Cek juga lampu mobil, jangan sampai tidak berfungsi dan tidak bisa kita pakai kalau harus menempuh perjalanan di malam hari. Bahan bakar juga harus menjadi hal yang dipertimbangkan sebelum kita mudik bareng agar tidak mogok di tengah perjalanan.

Mempersiapkan Fisik dan Mental

Terutama untuk mereka yang akan mengemudi, fisik dan mental harus benar-benar dipersiapkan. Sebab bukan rahasia lagi kalau perjalanan mudik di Indonesia selalu diwarnai kemacetan hingga kecelakaan. 

Terlalu lama menyetir akan membuat supir lelah bahkan mengantuk. Jika perjalanan menempuh jarak yang cukup jauh, pastikan setidaknya ada satu atau dua orang yang bisa menyetir sehingga nantinya bisa saling bergantian untuk memberi waktu istirahat bagi yang lain. Kelelahan atau terlalu mengantuk dapat membuat emosi tak stabil dan bisa menghadirkan hal-hal yang tidak diinginkan di jalan.

Mengutamakan Keselamatan (Safety Drive)

Pepatah Jawa mengatakan alon-alon asal kelakon; pelan-pelan asal sampai tujuan. Hal ini berlaku pula saat kita sedang melakukan mudik bersama teman atau keluarga. Baik jalanan sedang lancar maupun macet, pastikan kita tetap mengikuti aturan lalu lintas dan menyetir dengan kecepatan yang dianjurkan. Jangan sampai kita tergoda untuk meningkatkan kecepatan berkendara hanya karena jalanan kosong. Jika lelah, segera cari rest area untuk beristirahat sejenak. Perlu diingat bahwa kecelakaan bisa terjadi kapanpun, terutama kalau kita tidak mengikuti atuan selama melakukan mudik bareng.

Tetap Menjaga Jarak Aman Berkendara

Siapa yang tidak ingin segera sampai tujuan saat mudik? Tak jarang karena ingin buru-buru sampai, ada pengemudi yang tidak peduli dengan keselamatan di jalan dan bisa membahayakan banyak orang. Satu hal yang sering diabaikan adalah jarak aman saat sedang berkendara. Penting bagi seorang pengendara untuk menjaga jarak aman tersebut, meski jalanan relatif aman atau sedang lancar. 

Perhatikan pula cara pengemudi-pengemudi di sekitar kita untuk mengetahui kondisi jalanan. Meski tidak ada patokan resmi tentang jarak aman, mengabaikannya bisa menimbulkan kecelakaan seperti tabrakan beruntun.

Memegang Kemudi Menggunakan Dua Tangan

Entah merasa jago atau abai, pengemudi yang bertugas saat mudik bareng kadang hanya memegang kemudi dengan satu tangan. Sedangkan satu tangan lainnya sedang melakukan kegiatan lain seperti menelepon. Padahal menggunakan dua tangan dapat meningkatkan konsentrasi, menjaga kontrol, rasa nyaman, hingga kesigapan kalau sewaktu-waktu terjadi hal-hal gawat. Memang terkesan sepele, tetapi peran pengemudi dalam kegiatan mudik sangatlah penting. Terutama kalau di dalam mobil tadi ada banyak orang, misalnya dengan keluarga, yang harus dilindungi sampai tujuan.

Memperhatikan Berat dari Muatan Mobil

Mobil mempunyai batasan untuk kapasitas yang bisa ditampung. Maka dari itu jangan nekat membawa penumpang atau barang melewati batas yang sudah ditentukan. Meski hanya selisih sedikit, akibatnya bisa sangat fatal, terutama kalau medan tempuh menuju tempat tujuan cukup berat. Bobot berlebih pun akan membuat mesin bekerja lebih berat dan bahan bakar juga akan cepat habis. Pengemudi pun akan mengalami kesulitan saat berkendara. Jadi pastikan penumpang maupun barang yang dibawa saat mudik bareng tidak melebihi kapasitas agar terhindar dari berbagai kecelakaan.

Itulah 6 tips mudik bareng yang aman dengan kendaraan pribadi. Semoga Anda para pemudik dengan kendaraan pribadi bisa mengambil manfaat dari uraian di atas

Posting Komentar untuk "Ayo Buat Resolusi Finansial Awal Tahun!"